Terdapat dua bagian utama pada sebuah Motor Listrik DC, yaitu Stator dan Rotor. Stator adalah bagian motor yang tidak berputar, bagian yang statis ini terdiri dari rangka dan kumparan medan. Sedangkan Rotor adalah bagian yang berputar, bagian Rotor ini terdiri dari kumparan Jangkar. Dua bagian utama ini dapat dibagi lagi menjadi beberapa komponen penting yaitu diantaranya adalah Yoke (kerangka magnet), Poles (kutub motor), Field winding (kumparan medan magnet), Armature Winding (Kumparan Jangkar), Commutator (Komutator) dan Brushes (kuas/sikat arang).
Pada prinsipnya motor listrik DC menggunakan fenomena elektromagnet untuk bergerak, ketika arus listrik diberikan ke kumparan, permukaan kumparan yang bersifat utara akan bergerak menghadap ke magnet yang berkutub selatan dan kumparan yang bersifat selatan akan bergerak menghadap ke utara magnet. Saat ini, karena kutub utara kumparan bertemu dengan kutub selatan magnet ataupun kutub selatan kumparan bertemu dengan kutub utara magnet maka akan terjadi saling tarik menarik yang menyebabkan pergerakan kumparan berhenti.
- Driver Motor L293D
- Tegangan suplai operasi 4,5V~36V
- Total arus DC yang mampu dilewatkan sampai dengan 0,6 A (1,2A peak)
- Terdiri dari 2 bagian yang independen
- 2 interface untuk servo 5V
- Dapat mendrive 4 DC motor atau 2 motor steper atau 2 motor servo
- Support 4 bi-directional DC motor with individual 8-bit speed selection
- Support 2 stepper motor (unipolar atau bipolar) dengan single coil, double coil, atau interleaced stepping
- Tombol Reset
- Kompatibel dengan Arduino
- Dimensi : 7 cm x 5,3 cm x 2 cm
- Berat : 30 gr
- Kondisi : Baru
- Penyapu atau disebut juga dengan Wiper
- Element Resistif
- Terminal
3. Prinsip Kerja Rangkaian [Kembali]
Jawab :
Potensiometer merupakan jenis resistor yang nilai resistansinya dapat diatur sesuai kebutuhan. Potensiometer akan mempengaruhi kecepatan motor DC saat berputar. Kecepatan motor DC sesuai dengan seberapa kuat arus yang mengalir. Potensiometer dapat mengatur nilai resistansi yang mana juga dapat mengatur arus yang mengalir.
2. Hitung Vout, ton, toff, jika Vin = 5 V, duty cycle = 60%, frekuensi = 50 Hz. Dari analisa pengaruh duty cyle terhadap kecepatan
Jawab :
T = 1/F = 1/50 = 0,02 s
Vout = vin x duty cyle
= 5 V x 60% = 3 V
ton = periode x duty cyle
= 0,02 s x 60% = 0,012 s
toff = periode - ton
= 0,02 s - 0,012 s = 0,008 s
Duty cycle merupakan lama masa waktu ton terhadap masa periodenya. Perbandingan untuk duty cyle dengan nilai Vout ialah semakin besar nilai duty cycle maka semakin besar nilai Vout yang didapatkan. Begitu juga sebaliknya, semakin kecil nilai duty cycle maka semakin kecil pula nilai Vout. Ini akan berpengaruh terhadap kecepatan, jika duty cycle besar maka kecepatan bertambah dan jika duty cyle kecil maka kecepatan berkurang.
Datasheet Arduino Klik disini
Tidak ada komentar:
Posting Komentar